MEMBUAT JARINGAN KOMPUTER
FILE SERVER DAN PRINTER SERVER DENGAN WINDOW 95
Oleh Heru Dwi Wahjono
(BPP Teknologi)
PENDAHULUAN
Microsoft window adalah perangkat lunak yang saat ini paling banyak digunakan oleh pemakai komputer dalam mengoperasikan personal komputernya. Kalau dahulu orang banyak menggunakan DOS (Disk Operating System) sebagai sistem operasi komputernya, maka saat ini dengan kehadiran Microsoft Window 95, pengoperasian sebuah personal komputer dapat dikontrol dengan mudah. Penggunaan perangkat keras yang tersambung pada komputer seperti printer, cdrom, sound blaster, scanner, digitizer, modem, dan lain-lain dapat diatur dengan sistem operasi window 95 tersebut dengan mudah.
Jika di kantor tempat anda bekerja tidak terdapat jaringan komputer, tetapi terdapat lebih dari sebuah personal komputer, maka anda dapat mengoptimalkan pekerjaan kantor anda dengan membuat sebuah jaringan komputer local (LAN) dengan memanfaatkan sistem operasi window 95. Anda dapat membuat sebuah File Server untuk menyimpan file-file atau data-data anda beserta rekan-rekan sekantor anda pada sebuah hard disk pada sebuah personal komputer. Anda dapat juga membuat sebuah Printer Server untuk memusatkan pekerjaan percetakan yang dilakukan oleh komputer pada sebuah personal komputer saja. Sehingga anda hanya memerlukan sebuah printer untuk beberapa personal komputer.
PERLENGKAPANContoh Jaringan Komputer
Jika di kantor anda belum terdapat jaringan komputer, anda memerlukan perangkat keras tambahan berikut untuk dapat membuat sebuah jaringan komputer local.
- Kabel UTP/BNC/AUI
- Ethernet Card / Network Card
- HUB
Anda bisa memilih salah satu kabel seperti pada contoh ini, yang akan anda gunakan untuk menghubungkan setiap personal komputer dengan HUB. Umumnya orang banyak menggunakan kabel UTP dalam membuat jaringan kerja komputer karena harganya yang murah dan kabel ini tidak terlalu tebal sehingga mudah dalam penataan dan pengaturannya di bawah meja atau di bawah karpet.
Network card atau ethernet card diperlukan sebagai interface untuk menyambungkan komputer dengan HUB. Harganya bervariasi dari yang termurah + Rp. 70.000,- atau lebih. Jumlah ethernet card yang diperlukan disesuaikan dengan jumlah komputer yang akan disambungkan pada jaringan tersebut. Minimal untuk dapat terbentuk sebuah jaringan komputer diperlukan 2 buah personal komputer, sehingga jumlah ethernet card yang diperlukan juga 2 buah. Jika anda memilih kabel UTP, maka ethernet card yang anda perlukan harus mempunyai plug konektor UTP.
Sedangkan HUB diperlukan hanya sebuah, dan digunakan untuk menyambungkan 2 komputer atau lebih. Jika ingin menyambungkan 8 komputer, maka anda perlu membeli 8 port HUB yang harganya juga bervariasi, (yang murah + Rp. 250.000). Tapi jika komputer yang akan anda sambungkan lebih dari 8 komputer, maka anda perlu membeli sebuah 24 port HUB atau 2 buah 8 port HUB, sesuai dengan kebutuhan. Anda juga harus menyiapkan HUB yang mempunyai plug konektor UTP jika anda memilih kabel UTP untuk penyambungan jaringannya.
Perangkat lunak yang diperlukan selain sistem operasi Microsoft Window 95, mungkin akan diperlukan juga disket instalasi dari masing-masing vendor ethernet card. Biasanya disket ini sudah terdapat dalam paket pembelian ethernet card tersebut. Kemudian personal komputer yang akan disambungkan di sini adalah personal komputer yang mempunyai konfigurasi hardware yang dapat menjalankan sistem operasi window 95 dengan optimal. Yaitu personal komputer yang mempunyai konfigurasi CPU 486 atau di atasnya dan mempunyai memory 8 Mbyte atau lebih.INSTALASI HARDWARE
Setelah perangkat keras yang diperlukan sudah lengkap, maka pertama pasanglah ethernet card pada slot kosong yang terdapat pada motherboard personal komputer anda. Kemudian lakukanlah tes terhadap ethernet card tersebut dengan menggunakan disket instalasinya yang terdapat dalam paket untuk mengetahui nilai default informasi IRQ (Interupt Request), I/O (Input/Output) Port, dan Memory yang digunakan oleh ethernet card tersebut sambil membaca buku manualnya. Informasi ini perlu anda perhatikan karena pada saat penginstallan dengan window 95 nanti terkadang terdapat konflik antara informasi yang terdapat pada ethernet card dengan informasi yang telah digunakan oleh window 95 untuk mengontrol perangkat keras lainnya. Walaupun window 95 dapat mengenali perangkat keras yang baru secara otomatis, anda perlu memeriksa ulang apakah perangkat keras ini dapat bekerja berdampingan dengan perangkat keras yang lain atau tidak.
Agar ethernet card dapat digunakan dengan baik, maka informasi IRQ, I/O port dan Memory yang terdapat pada hardware ini harus sama dengan informasi yang terdapat pada software pengontrolan sistem resource network di control panel window 95. Dengan kata lain ketiga nilai informasi IRQ, I/O Port dan Memory address ini haruslah sama antara hardware dengan softwarenya.
Ethernet card ini harus terpasang pada setiap personal komputer yang akan disambungkan pada jaringan. Setelah semua ethernet card terpasang pada komputernya masing-masing, maka pasanglah kabel UTP ke dalam plug konektor pada setiap ethernet card dan HUB untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lain. Perlu diperhatikan di sini bahwa, jika instalasi secara hardware tidak ada masalah maka lampu led pada HUB dan yang terdapat pada ethernet card (jika ada) akan menyala. Ini menandakan bahwa secara hardware komputer sudah tersambung dengan HUB.SETUP SOFTWARE
Setelah hardware terinstalasi, maka langkah berikutnya adalah instalasi perangkat lunaknya. Mungkin anda akan memerlukan disket instalasi ethernet card pada waktu mensetup perangkat keras tersebut pada control panel window 95. Jika terdapat konflik antara informasi IRQ, I/O port dan Memory addess yang terdapat pada perangkat keras ethernet card dengan informasi pada perangkat lunaknya, maka window 95 dapat menyesuaikan setting ini dengan mengubahnya secara manual pada menu `Change Setting'.
Jika resource setting ethernet card sudah tidak ada masalah lagi, kemudian di lanjutkan dengan mensetup jaringannya, yaitu dengan memilih icon `network' dalam control panel. Kemudian kliklah menu `Identification' dan isilah informasi tentang `Computer Name' dengan memberi nama komputer tersebut, `Workgroup' dengan menuliskan nama kelompok kerja anda, dan `Computer Description' dengan menuliskan spesifikasi atau apa saja tentang personal komputer anda. Perhatikan contoh penulisannya pada contoh berikut ini.
Pada contoh ini informasi Computer name diisi dengan `pigeon' berarti dalam jaringan nanti komputer ini akan terdeteksi atau dikenal dengan nama `pigeon'. Informasi Workgroup diisi dengan `DBAS' karena komputer ini digunakan oleh staf (kelompok kerja) kedeputian bidang analisis sistem. Informasi Computer Description diisi dengan `PC Pentium Computer' karena personal komputer yang digunakan mempunyai CPU 586 (pentium).
Setelah itu, pada menu yang sama, yaitu pada window `Network', kliklah menu `Configuration' dan pilih submenu `File and Print Sharing'.
Setup Untuk File dan Printer Sharing Lalu berilah tanda cek pada menu pilihannya dengan menekan tombol mouse tepat di atas kolomnya. Dengan mensetup menu ini, maka disk dan printer yang terdapat pada personal komputer yang bersangkutan akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
Kemudian setting pada menu `Access Control' anda pilih defaultnya saja, yaitu pada kolom pilihan `Share-level access control'. Ini berarti setiap resource yang di-share dapat digunakan oleh semua komputer dalam jaringan tersebut. Sedangkan jika anda memilih kolom `User-level access control' berarti setiap resource yang di-share hanya bisa diakses oleh user atau group tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.
Langkah selanjutnya adalah dengan mensetup setiap resource yang akan di-share dalam jaringan tersebut. Anda dapat melakukannya dengan mengikuti langkah - langkah berikut :
A. Setup Printer Server
- Click icon `My Computer' yang berisi resource yang dimiliki oleh komputer dan pilih folder `Printers'. Atau dengan memilih menu `Start' - `Settings' - `Printers'. Dapat juga dengan memilih `Start' - `Settings' - `Control Panel' - `Printers'.
- Pilih printer yang akan di-share dan dijadikan printer server dengan menekan tombol mouse sebelah kanan. Atau dapat dilakukan dengan memilih menu `File'-`Sharing' pada window `Printers'
- Kemudian isilah informasi yang diperlukan dengan menuliskan : Nama printer yang akan di-share pada kolom `Share Name'. Lalu komentar apa saja tentang printer tersebut pada kolom `Comment'. Kata kunci untuk kode akses pada kolom `Password'. Anda perlu mengetikkan sekali lagi password yang anda buat untuk mengkonfirmasikan penggunaan password terhadap printer tersebut.
A. Setup File Server
- Click icon `My Computer' yang berisi resource yang dimiliki oleh komputer dan pilih folder hard disk `[C:]'. Jika anda memiliki 2 hard disk atau 2 partisi dalam hard disk anda, dapat juga memilih folder hard disk `[D:]' untuk melakukan sharing terhadap hard disk (partisi) tersebut.
- Jika anda menginginkan seluruh isi hard disk di-share, maka tekanlah tombol mouse sebelah kanan dan pilihlah menu `Sharing'. Atau dapat dilakukan dengan memilih menu `File'-`Sharing' pada window yang bersangkutan.
- Jika anda menginginkan hanya beberapa direktory (folder) yang akan dishare, maka pertama-tama bukalah folder hard disk terlebih dulu, kemudian dengan langkah yang sama pilihlah folder yang mewakili direktory tersebut.
- Kemudian isilah informasi yang diperlukan dengan menuliskan : Nama directory yang akan di-share pada kolom `Share Name'. Lalu komentar apa saja tentang direktory tersebut pada kolom `Comment'. Pilihlah jenis aksesnya dengan Access Type : `Full'. Ini berarti bahwa anda dapat membaca dan menulis pada direktory tersebut. Terakhir tuliskan kata kunci untuk kode akses pada kolom `Password', dan konfirmasikan sekali lagi.
Dengan berubahnya bentuk icon atau folder obyek yang akan anda share, maka selesailah sudah setting pada perangkat lunaknya. Selanjutnya anda dapat memeriksa apakah jaringan yang anda buat dapat bekerja dengan baik atau tidak.MEMERIKSA JARINGAN
Untuk memeriksa apakah printer server dan file server yang anda buat dapat bekerja, lakukanlah dengan membuka folder atau icon `Network Neighborhood' atau dengan menggunakan `Windows Explorer'. Pada saat anda membuka folder tersebut untuk pertama kalinya mungkin komputer membutuhkan waktu yang agak lama untuk memunculkan semua nama komputer yang tersambung pada jaringan tersebut.
Contoh di atas merupakan cara memeriksa jaringan dengan menggunakan `Windows Explorer'. Dalam contoh ini terlihat bahwa Local Area Network (LAN) yang ada menampilkan 5 buah personal komputer yang masing-masing sudah terdeteksi dalam jaringan itu. Sedangkan icon `Entire Network' ini memberikan link kepada LAN lainnya dalam sebuah jaringan yang lebih luas. Jika icon ini dipilih, maka akan muncul list nama-nama kolompok kerja (workgroup) dari jaringan yang lebih luas.
Selanjutnya untuk mengetahui lebih detail informasi setiap komputer yang terdeteksi dalam jaringan tersebut, pilihlah icon yang mewakilkan nama komputer tersebut dan kliklah tombol mouse sebelah kanan, lalu pilihlah menu `Properties', atau dapat juga dilakukan dengan memilih menu `File'-`Properties' atau menu `View'-`Details' pada window `Exploring - Network Neighborhood'.
Di bawah ini adalah contoh untuk mengakses resource yang di-share pada personal komputer yang dijadikan servernya dalam jaringan workgroup `DBAS'. Pada workgroup ini komputer yang bertindak sebagai File Server dan Printer Server adalah komputer bernama `Pigeon' dan `Air'.
Untuk mulai mengakses komputer server, kliklah icon yang mewakili komputer server tersebut, maka akan muncul window dengan nama komputer tersebut yang berisi informasi resource yang di-share pada komputer server itu. Pada contoh di atas terlihat bahwa recource yang di-share oleh komputer server `Pigeon' adalah cd rom, hp printer, dan direktory user. Komputer lain dapat mengakses resource tersebut setelah menuliskan password yang diminta jika sebelumnya telah diset kata kuncinya pada komputer server.MEMAKAI PRINTER SERVER DAN FILE SERVER
Agar dapat menggunakan printer server (printer yang tersambung pada remote komputer), maka anda perlu menambahkan nama printer server tersebut ke dalam sistem recource printer yang terdapat dalam komputer local anda. Lakukanlah dengan memilihlah menu `Start' - `Settings' - `Printers' atau `Start' - `Settings' - `Control Panel' - `Printers', maka akan muncul window `Printers'. Kemudian pilihlah icon `Add Printer' untuk menambahkan nama printer server tersebut dari remote komputer.
Setelah muncul window `Add Printer Wizard' pilihlah kolom `Network Printer'. Kemudian kliklah menu `browse' untuk mencari printer server yang terdapat dalam jaringan. Berilah nama yang sesuai pada remote printer server tersebut agar mudah dikenali pada sistem recource printer dalam komputer anda.
Selanjutnya untuk memulai mencetak pekerjaan anda dengan Microsoft Word pada remote printer server, pilihlah menu `File' - `Printer' pada window `Microsoft Word', lalu pilihlah nama remote printer itu sebagai printernya.
Untuk mengakses File Server pilihlah menu `Network' atau `Network Neighborhood' setiap kali anda membuka atau menyimpan file pekerjaan anda. Atau anda dapat mengaksesnya dengan menggunakan File Manager dengan memilih menu `Disk' - `Connect Network Drive'.
Dengan adanya jaringan kerja komputer, maka pekerjaan tukar-menukar data (data sharing) dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, tanpa menggunakan media floppy disk lagi. File Server memberikan keuntungan pemusatan data dapat dilakukan pada sebuah komputer dan sebuah hard disk saja. Sehingga anda hanya perlu menyediakan sebuah hard disk berukuran besar saja untuk dapat digunakan oleh seluruh rekan kerja anda. Proses pengambilan backup pun dapat dilakukan dengan segera, karena semua data terletak pada sebuah hard disk saja.
Printer server memberikan keuntungan pemusatan pekerjaan percetakan pada sebuah komputer dan sebuah printer saja. Sehingga anda tidak perlu membeli printer sebanyak komputer yang ada, tapi cukup membeli komputer sebuah saja dan dapat digunakan oleh seluruh komputer yang ada dalam jaringan tersebut.
Dengan adanya file server dan printer server, maka kemungkinan komputer terserang oleh virus komputer menjadi berkurang, karena penggunaan disket untuk membaca atau menyimpan file hampir tidak diperlukan lagi. Penggunaan disket mungkin hanya diperlukan jika anda ingin membackup file-file penting anda dan menghapusnya dari hard disk.
Memang sebaiknya sebuah server dibuat hanya digunakan untuk menjalankan perintah-perintah sesuai dengan fungsinya. Misalkan personal komputer yang dijadikan sebagai File Server dan Printer Server hanya digunakan sebagai server untuk menyimpan file dan mencetak data saja, tidak digunakan untuk pekerjaan lain seperti mengolah data, bermain game, atau menggambar CAD dan lain-lain. Karena selain akan memperlambat pekerjaan loading dan saving file akan menggangu pekerjaan printing file juga.
No comments:
Post a Comment